Travel Khusus Umroh

Langkah-Langkah Umroh Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Langkah-Langkah Umroh Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

umroh sesuai sunnah rasulullah

Table of Contents

Melaksanakan umroh bukan hanya sekadar perjalanan spiritual, tetapi juga kesempatan meneladani sunnah Rasulullah SAW. Banyak jamaah ingin melaksanakan umroh sesuai sunnah Rasulullah agar setiap langkahnya bernilai ibadah dan mendapat pahala sempurna. Oleh karena itu, memahami tata cara umroh yang benar menjadi hal penting agar ibadah berjalan sesuai tuntunan Nabi.

Umroh dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah SWT, mengikuti petunjuk yang diajarkan Rasulullah. Dari niat di miqat hingga tahallul, setiap amalan memiliki makna dan hikmah mendalam yang memperkuat hubungan antara hamba dan Sang Pencipta.

1. Niat Umroh di Miqat

Perjalanan umroh dimulai dengan niat ihram di tempat miqat. Jamaah dari Indonesia biasanya berniat di Bandara King Abdul Aziz atau saat pesawat melewati wilayah miqat. Niat umroh dapat diucapkan dalam hati atau dengan lafaz:

“Labbaika ‘umratan, labbaikallahumma labbaik.”

Setelah niat, jamaah mengenakan pakaian ihram — dua lembar kain putih tanpa jahitan bagi laki-laki, sedangkan wanita mengenakan pakaian longgar dan menutup aurat tanpa cadar atau sarung tangan.

2. Memasuki Tanah Suci dan Menjaga Larangan Ihram

Ketika dalam keadaan ihram, jamaah wajib menjaga diri dari hal-hal yang dilarang, seperti memotong kuku, memakai wangi-wangian, berburu, atau bertengkar. Rasulullah SAW mencontohkan sikap tenang dan banyak berdzikir selama ihram. Inilah waktu yang tepat untuk memperbanyak doa dan memperkuat niat suci.

3. Melakukan Thawaf di Ka’bah

Setibanya di Masjidil Haram, jamaah disunnahkan masuk dengan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid. Setelah itu, lakukan thawaf mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di titik yang sama.
Laki-laki disunnahkan berjalan cepat (raml) pada tiga putaran pertama dan berjalan biasa pada empat putaran terakhir. Setiap putaran, jamaah dapat membaca doa apa pun yang diinginkan sambil merenungkan kebesaran Allah SWT.

4. Melaksanakan Sa’i antara Shafa dan Marwah

Setelah thawaf, jamaah melanjutkan ke sa’i, yaitu berjalan tujuh kali bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah. Kegiatan ini mengenang perjuangan Siti Hajar mencari air untuk Nabi Ismail AS. Rasulullah SAW mencontohkan sa’i dengan penuh kesungguhan dan rasa tawakal kepada Allah.
Laki-laki disunnahkan berlari kecil di area hijau (mas’a), sedangkan wanita berjalan biasa. Setiap langkah sa’i menjadi simbol perjuangan dan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup.

5. Tahallul: Mengakhiri Ibadah Umroh

Setelah sa’i selesai, jamaah menutup ibadah umroh dengan tahallul, yaitu mencukur rambut (bagi laki-laki) atau memotong sebagian kecil rambut (bagi wanita). Rasulullah SAW mendoakan tiga kali keberkahan bagi orang yang mencukur habis rambutnya, dan sekali bagi yang hanya memendekkan.
Tahallul menandakan selesainya umroh dan diperbolehkannya kembali melakukan hal-hal yang dilarang selama ihram.

Meneladani Kesempurnaan Sunnah Rasul

Melaksanakan umroh sesuai sunnah Rasulullah SAW bukan hanya tentang mengikuti tata cara, tetapi juga meneladani ketulusan dan kesungguhan beliau dalam beribadah. Dengan memahami setiap langkah, jamaah dapat menjalankan umroh dengan hati yang lebih tenang, khusyuk, dan penuh rasa syukur atas kesempatan berkunjung ke Baitullah.

Tags

Artikel Lainnya